Senin, 24 Mei 2010

KONGRES PARTAI DEMOKRAT II

Kongres II Partai Demokrat (PD) yang berlangsung di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 21-23 Mei 2010 lalu berjalan lancar.

Anas Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi Utomo setalah menyingkirkan dua kandidat lainnya, Andi Malarangeng dan marzuki ALi. Mantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu memenangkan persaingan setelah melewati dua tahap pemilihan yang sempat diselingi dengan pesan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum putaran kedua digelar, SBY muncul dan memberi sambutan selama kurang lebih lima menit. Mengenakan jaket biru khas Demokrat lengkap dengan tulisan inisial SBY, Ketua Dewan Pembina Demokrat itu menyampaikan pesan agar kader demokrat yang memiliki hak suara memberikan suaranya sesuai dengan hati nurani masing-masing. "Jadi, tidak ada yang boleh menekan-nekan. apalagi mengancam. Kader Demokrat tidak boleh melakukan hal seperti itu," kata SBY.

SBY juga menegaskan bahwa dirinya menerima banyak SMS yang intinya meminta dukungan untuk kemenangan calon tertentu. "Selamat untuk suadara Anas, selamat untuk saudara Marzuki. Saudara Andi, saudara sudah berjuang, tapi harus menerima keadaan bahwa belum berhasil," ujar SBY.

"Kepada saudara Andi, nampaknya harus menerima kenyataan bahwa kali ini belum mendapatkan kesempatan untuk menduduki posisi Ketum PD Demokrat," kata SBY yang hanya sebentar saja muncul di arena pemilihan.

Runtuhnya Politik Pencitraan
Seperti diketahui, sejak awal kompetisi perebutan kursi PD1 nama AM memang lebih menonjol ketimbang dua kandidat lainnya. Pria asal Makassar ini banyak memasang baliho dan iklan, jauh hari sebelum Kongres. Bahkan, khusus di Kota Bandung sendiri, baliho AM tidak tertandingi oleh dua kandidat lain, AU dan Marzuki Alie. Begitu pun, di sekitar lokasi Kongres, gambar pria berkumis itu begitu dominan. Namun faktanya,  AM yang juga mengklaim mengantongi restu SBY itu justru mendapatkan suara terbawah. Dia sudah keok di putaran pertama.

Namun itulah politik, yang terkadang antara harapan dan kenyataan di lapangan sama sekali berbeda jauh. AM pun mengaku kekalahannya juga disebabkan kurangnya komunikasi dengan para fungsionaris Demokrat di Daerah.

Namun ada analisa menarik soal tergusurnya AM dan menangnya AU. Pengamat politik dari UGM, Sigit Pamungkas melihatnya sebagai bukti bahwa model politik pencitraan tak cukup ampuh untuk mendongkrak popularitas. Kemenangan Anas, juga membawa sebuah harapan bahwa Demokrat masih prospektif pada Pemilu 2014 nanti. "Kemenangan Anas adalah kemenangan politik hati.  Politik citra runtuh di tangan politik hati," ujar Sigit
Mengenai prospek ke depan partai Demokrat, sendiri, Sigit menilai, Anas sangat prospektif untuk membawa kemenangan Demokrat di pemilu 2014. Kekuatan Anas, katanya, terletak pada gayanya yang tenang. "Dia akan sangat diperhitungkan oleh partai-partai politik lain karena gaya politiknya yang tenang dan terukur," ujar Sigit

 Citra Partai Terjaga
Pengamat politik dari Unhas, Dr Muhammad Alhamid bahkan mengatakan bahwa masa depan Demokrat akan terjaga di tangan Anas. Alasannya, selain masih muda, Anas di mata mantan ketua Panwaslu Sulsel pada Pemilu 2009 itu, adalah sosok cerdas dan tenang. Selain itu, imbuhnya, figur Anas dinilai paling mendekati sikap politik Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kondisi seperti itu, kata Muhammad, Demokrat masih sangat mungkin berjaya pada Pemilu 2014 mendatang. “Partai Demokrat masih sulit tergeser pada Pemilu 2014. Apalagi, Anas cukup diterima banyak kalangan. Dia juga memiliki jaringan yang luas,” katanya.

Bagaimana konstalasi politik di Sulsel setelah terpilihnya Anas? Muhammad mengatakan tidak akan banyak berpengaruh. Sebab sebagian besar pemegang hak suara di Sulsel menjatuhkan pilihannya kepada Anas. “Saya pernah sama-sama Anas di Universitas Airlangga. Saya sangat mengenalnya. Beliau bisa mengakomodasi berbagai kepentingan,” jelas Muhammad.

Dari arena kongres di Bandung Barat, Korwil Pemenangan Anas Urbaningrum untuk Wilayah Sulawesi, Umar Al-Habsi mengatakan, kemenangan Anas adalah kemenangan seluruh kader Partai Demokrat. “Ini adalah kemenangan bersama dan kerja keras tim yang selama ini membantu menyukseskan perjalanan Anas menjadi ketua umum,” katanya.

Termasuk, kata dia, dukungan dan doa dari tokoh-tokoh HMI, seperti HM Jusuf Kalla. Di arena kongres, nama JK memang sempat menyeruak dan disebut-sebut berada di belakang Anas Urbaningrum bersama Akbar Tandjung dan Fuad Bawazir.

“Hubungan Anas dengan Pak JK sesama tokoh HMI, memang selalu baik. Tapi untuk dukungan finansial, tidak ada. Hanya dukungan moril,” katanya.

Kader Terbaik

Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Syamsul Mappareppa yang diminta tanggapannya atas terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum PD mengatakan, Anas Urbaningrum adalah kader terbaik. Terbukti mayoritas DPC dan DPD memilihnya. “Saya kira sosok Anas bagus. Dia adalah kader terbaik,” ujarnya.

Lantas bagaimana Demokrat di tangan Anas? Syamsul Mappareppa mengatakan, nanti bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan. “Sekarang kita masih bahas AD-ART partai. Kita harapkan adanya perubahan organisasi ke arah yang lebih baik. Tidak seperti dulu, beberapa kebijakan kurang bagus,” katanya.

Sebagai contoh, ungkap Mappareppa, adanya kebijakan dari DPP yang langsung ke DPC. “Seharusnya kebijakan itu berjenjang dan kita harapkan ke depan, Demokrat di tangan Anas, hal seperti itu tidak terjadi lagi,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Ketua OKK Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah. Saat dihubungi malam tadi, Ni’matullah mengatakan, kemenangan Anas Urbaningrum membuat Partai Demokrat semakin solid.

“Kita sangat bersyukur atas terpilihnya Anas. Ini adalah suara kebenaran karena pemilihan benar-benar berlangsung secara fair dan demokratis serta tidak ada intervensi. Terbukti digugurkannya dua pasal dalam tatib yang bisa mengganjal calon,” terangnya.

Khusus untuk Sulsel, sambung Ni’matullah, kemenangan Anas akan memberikan dampak positif. “Saya tahu betul bahwa Anas dalam kepemimpinannya selalu mengutamakan aturan dan mekanisme organisasi. Itu juga tercermin dalam visi-misinya memimpin partai,” tandasnya.

Capres 2014 Ditentukan Majelis Tinggi
Ketua Umum Partai Demokrat Terpilih Anas Urbaningrum enggan berkomentar soal kemungkinan dirinya menjadi calon presiden partai itu pada Pemilu Presiden 2014. Selain terlalu dini, mekanisme penentuan kandidat presiden dari partai ini kini akan dibahas dan ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai itu "Semua akan didalami, dibahas dan ditetapkan di Majelis Tinggi Partai. Jadi Terlalu pagi itu," kata Anas saat ditemui di Hotel Geulis, Bandung, Senin (24/5).

Namun menurut Anas, sudah jadi rahasia umum  kepemimpinan politik dalam pencalonan presiden di Indonesia mempunyai rumus sederhana. Rumus itu, kata dia, adalah dikenal, disuka, dan dipercaya.
"Harus gabungan antara asas popularitas dan asas elektabilitas. Tapi sekali lagi soal siapanya, apakah dari kader Demokrat atau luar partai akan dibicarakan di 2013," katanya.

Terkait pencalonan Ani Yudhoyono, Anas mengakui ada aspirasi untuk mencalonkan istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Namun, kata Anas lagi, Ani punya sikap dan pendirian yang jelas. Diantaranya dia tidak ingin jadi ketua umum partai. "Pak SBY tidak bilang  tidak mempersiapkan ibu negara untuk 2014. Tapi kami tegaskan aspirasi itu tetap hidup," tambahnya.

Kerja Keras selama 5 tahun
Anas Urbaningrum menyatakan keberhasilannya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat merupakan hasil kerja keras selama lima tahun. Kemenangannya  kemarin menunjukkan bahwa dukungan tidak bisa didapat secara instan.

"Itu bukan produk kerja 2-3 bulan, namun hasil dari apa yang saya lakukan selama lima tahun terakhir," ujarnya di Hotel Geulis Bandung, Senin, 23 Mei 2010. Sebelum terpilih, Anas tercatat merupakan salah satu ketua di DPP Partai Demokrat periode 2005-2010.

Menurut Anas, hal itu juga terlihat dari dukungan signifikan yang diperoleh mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Marzuki Alie. "Saya kira itu akan menjadi rumus politik kita ke depan," katanya.

Ia menyanggah analisis sementara pengamat bahwa salah satu faktor dari terpilihnya dia adalah karena latar belakangnya sebagai mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam. "HMI connection ada, tapi yang kuat itu doanya," kata Anas. "Betul alumni-alumni mendoakan, tapi bukan pada pekerjaan politik di kongres."

1700 personil amankan Kongres PD II
Polwiltabes Bandung menerjunkan sekitar 1700 personil polisi untuk mengamankan jalannya Kongres II Partai Demokrat (PD) yang berlangsung di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 21-23 Mei 2010.

"Untuk pengamankan kongres sendiri, kami terjunkan 1700 personil," kata Kapolwiltabes Bandung, Kombes Pol Imam Budi Supeno, di Gedung Sate Bandung, Kamis.

"Pengamanan dari kami akan lebih difokuskan di hotel, lalu lintas dan pengawalan rombongan kongres. Ini dikarenakan seluruh peserta kongres menginap di Bandung," ujar Imam.

Menurutnya, setiap hotel yang dijadikan tempat penginapan peserta Kongres II Partai Demokrat akan diamankan oleh 100 personil polisi dari Polwiltabes Bandung.(*)