Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) Kab. Karo Provinsi Sumatera Utara yang akan diselenggarakan 27 Oktober 2010 mendatang mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Berbagai kalangan menyatakan bahwa calon pemimpin di Kabupaten karo mendatang haruslah yang berjiwa atau memiliki visi pembangunan. Masalah pertanian merupakan masalah yang harus di prioritaskan, sebab daerah ini merupakan daerah pertanian. Yang menjadi masalah klasik dari tahun ketahun adalah persoalan pupuk dan pestisida yang kian hari harganya kian melangit, pemasaran yang terbatas, tidak tersedianya modal, SDM yang rendah dan ancaman masuknya hasil pertanian dari daerah lain dan luar negri yang mengancam produksi lokal.
Selain itu berbagai permasalahan yang terjadi saat ini di Karo adalah masalah pelayanan Publik yang mana adanya biaya-biaya tambahan yang dibebankan kepada warga ketika mengurus surat-surat sederhana, seperti misal KTP. Masyarakat dibebankan sebesar 70 ribu, padahal sesuai dengan surat edaran Bupati, bahwa biaya pengurusan Ktp sebesar 29 ribu, yang terinci, biaya blanko 6 ribu, pelayanan 4500 dan biaya asuransi sebesar 18500. Selain biaya diatas ada juga yang meminta penambahan biaya sebesar 2500 untuk biaya administrasi. Ini merupakan salah satu hal sepele, namun Biaya tambahan ini tentu memberatkan bagi masyarakat disana. Jelas-jelas ini merupakan bentuk dari pelayanan publik yang buruk. Belum lagi misalnya ketika kita berbicara mengenai anggaran yang lebih besar , bantuan kepada masyarakat misalnya, sudah dapat dipastikan bahwa hal-hal tersebut diatas pasti juga akan terjadi. Jadi pemimpin kedepan harus peka dan berani melakukan lompatan besar sebab masalah infrastruktur fisik seperti jalan antar desa berlubang, sanitasi lingkungan rusak parah, jalan usaha tani tidak ada, pasar tradisional yang sudah tidak memadai, tidak ada ruang rekrasi publik, terminal yang carut marut dan berlubang-sudah menunggu di depan mata. Ditambah bidang lainnya, seperti pendidikan, warga Karo masih belum dapat menikmati apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
Bangunan sekolah masih banyak yang tidak layak, belum lagi peralatan penunjang seperti laboratorium atau meja, guru-guru SD masih banyak dipungli oknum-oknum tertentu. Tidak ada program peningktan kualitas pendidik melalui beasiswa sampai pemotongan anggaran pendidikan di APBD.
Tidak berbeda jauh dengan bidang kesehatan, seluruh masyarakat masih belum dapat mempergunakan fasilitas kesehatan yang murah tetapi mempunyai kualitas yang tinggi mulai dari obat, peralatan dan pelayanan. Siapakah dia? Silahkan saja anda yang menilai dengan kritis dan jangan pernah tertipu dengan iming-iming, gunakan akal anda dan pastikan yang anda pilih memiliki program dan visi misi yang pasti dan terukur dengan logika,.