Sementara itu, menjawab permintaan Presiden, Nurdin Halid mengaku sebaiknya jangan sampai hal ini dipolitisir. Dia bahkan menyatakan dengan jelas, bahwa hasil ini bukan kegagalan, dan dia tidak akan mengundurkan diri seperti banyak yang diminta oleh masyarakat. "Selama di dalam tekanan, saya tidak akan mengundurkan diri sebagai Ketua PSSI," ujarnya.
Diakuinya, memang akan ada evaluasi secara menyeluruh termasuk kinerja federasi sepak bola yang dipimpinnya dan timnas. Tapi, evaluasi itu, menurut dia, bukan berarti akan menyuruh seseorang untuk mundur dari jabatannya.
Sementara itu, meski pelatih timnas Alfred Riedl gagal membawa timnas menjadi juara, namun manajer timnas Andi Darussalam Tabusalla mengaku hal itu tidak menjadi suatu masalah. Karena dia melihat pelatih asal Austria itu terbilang sukses membawa perubahan dalam timnas.
"Alfred memperlihatkan komitmen besarnya melalui cara melatih yang baik dalam persiapan yang kurang baik karena ketatnya kompetisi dalam negeri. Waktu tiga bulan itu bukan waktu yang lama, tapi dia bisa mengolah tim dengan baik, pemain memberikan perubahan yang sangat signifikan setelah ditanganinya," ungkap Andi.
Andi pun mengaku komposisi pemain yang dilakukan Riedl juga membawa angin segar bagi timnas. Dengan perpaduan pemain muda dan senior, timnas sukses kembali menitik menuju final. "Apapun yang terjadi, ini sudah merupakan suatu harapan bagi kita ke depan. Ini suatu prestasi yang membanggakan dan konkrit," imbuhnya.
Nudin pun menambahkan, bahwa apa yang dilakukan pemain sudah maksimal, dan hasil ini sudah merupakan takdir yang harus disyukuri. "Kami tetap akan memberikan apresiasi akan apa yang sudah Riedl dan pemain berikan hingga saat ini. Riedl pun posisinya tidak akan terancam. Dia masih akan melatih timnas Indonesia hingga 16 bulan ke depan," tuturnya.
