Jumat, 21 Januari 2011

Presiden SBY Dijadwalkan Hadiri Forum Ekonomi Dunia Di India

Sebanyak 18 delegasi akan dibawa ke Forum Ekonomi Dunia itu dipimpin langsung Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY). ”Ini pertama kalinya Presiden (Indonesia) menghadiri acara tersebut,” ungkap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat konferensi pers persiapan WEF 2011 di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta,kemarin. Presiden SBY dijadwalkan menyampaikan salah satu dari lima pidato utama khusus (special address) pada 27 Januari 2011.
Adapun delegasi yang akan turut ikut bersama Presiden terdiri atas para menteri,kalangan BUMN, dan swasta.Mereka antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa,Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu,dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. Sementara dari BUMN yang akan ikut Bank Mandiri,Bank BNI, Pertamina, dan Garuda Indonesia.

Delegasi dari swasta antara lain Lippo Group, PT Smart Tbk, PT Indorama Tbk,EMTEK Group,dan Gunung Sewu.Selain itu,Presiden akan mengajak beberapa pengusaha muda untuk ambil bagian dalam acara WEF di Davos.“Presiden juga akan membawa young global leader,”ungkap Mari. Menurut Mari, dengan mengikuti pertemuan tersebut banyak keuntungan yang dapat diperoleh Indonesia.Hal itu antara lain sebagai ajang promosi. ”Banyak keuntungan untuk networking.

Kita punya tugas untuk promosi tentang Indonesia menceritakan perkembangannya dan transportasi, juga menyiapkan bisnis dan informasi mengenai perkembangan dunia dan teknologi,”paparnya. Sementara itu,Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, WEF 2011 merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menarik investor.

”Delegasi Indonesia akan memaksimalkan partisipasi di WEF 2011 untuk menarik lebih banyak minat di bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia,”ungkap Hatta kemarin. Menurut Hatta, momen ini dinilai pas mengingat Indonesia baru saja mengalami kenaikan peringkat utang satu level di bawah investment grade oleh Moody’s Investors Service. ”Itu menggarisbawahi meningkatnya kepercayaan komunitas internasional terhadap kemampuan kita