Rabu, 02 Februari 2011

Unjuk Rasa Melengserkan Pemimpin Menjadi Trend di Timur Tengah

Belum selesai persoalan Mesir, kini Jordania diamuk massa menuntut agar PM Samir Rifai mundur dari jabatan.Sepertinya Unjuk Rasa Melengserkan Pemimpin Menjadi Trend di Timur Tengah.

Kendati begitu, terkesan kalau Raja Abdullah bersikap cepat tanggap. Seturut warta AP dan AFP pada Selasa (1/2/2011), Abdullah menunjuk Marouf Bakhit sebagai perdana menteri baru. Sebaliknya, Abdullah kemudian memecat kabinet pimpinan Perdana Menteri Samir Rifai. Pernyataan dari istana menyebutkan bahwa PM Bakhit mendapat tugas untuk melakukan reformasi politik yang hakiki.
Selama tiga minggu terakhir ribuan warga Jordania melakukan demonstrasi menuntut agar pemerintah mengatasi pengangguran dan kenaikan harga serta memecat PM Rifai. Namun, gerakan oposisi berhaluan Islam tidak menuntut agar Raja Abdullah turun takhta.
Istana keadilan Yordania

Istana Raja Abdullah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa tugas PM Bakhit adalah mengambil langkah praktis, cepat, dan nyata untuk melakukan reformasi politik yang sebenarnya, memajukan demokratisasi Jordania, dan menjamin keselamatan serta taraf hidup yang layak bagi semua warga Jordania.
Bakhit pernah menjadi perdana menteri antara 2005-2007. Ia pun pernah menjadi duta besar untuk Israel serta kepala badan keamanan nasional.