Kritik PPP dan PKS tentang Setgab harus dijadikan evaluasi agar Setgab kembali ke garis komitmen semula. "Secara pribadi sebetulnya hak dan kekuatan penyeimbang dari Setgab agar tidak memonopolistik dan tidak melulu memperjuangkan kepentingan partai saya kira apa yang disampaikan romi patut dipertimbangkan dan menjadi pemikiran bagi siapapun untuk mengevaluasi kembali tujuan dibentuknya setgab," terang Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo .
Bahkan, Bambang mengapresiasi bila sejumlah parpol hengkang dari Setgab. Akan tetapi, keluarnya parpol koalisi dari Setgab, kata Bambang harus didasari alasan yang kuat yakni ketidaksamaan pandangan memperjuangkan kesejahteraan rakyat lewat Setgab.
"Kalau Setgab sudah keluar dari jalur perjuangan kepentingan rakyat maka ide-ide seperti itu layak diperjuangkan. Tetapi ketika Setgab masih memperjuangkan pada kebutuhan pro rakyat saya kira Setgab harus dipertahankan," kata Bambang Soesatyo kepada wartawan di Jakarta, Senin, 27 Desember
Dia menegaskan Setgab didirikan bukan untuk mempertahankan kekuasaan melainkan memperjuangkan kepentingan rakyat melalui kebijakan-kebijakan yang ada diDPR.
"Saya tidak dalam posisi menilai Setgab tapi yang paling penting adalah ada parameter yang bisa kita lihat apakah setgab selama ini memperjuangkan kepentingan masyarakat atau malah memperjuangkan kepentingan individu atau pribadi atau ambisi pemerintah," terangnya.
Dia memberi contoh, pemerintah memiliki ambisi untuk merevisi RUU Keistimewaan Yogyakarta dengan mengajukan klausul pemilihan Gubernur, sementara di sisi lain aspirasi masyarakat Yogyakarta berbeda. Mereka menghendaki Sri Sultan Hamengku Buwono otomatis ditetapkan sebagai gubernur. "Kita bisa lihat dan mengukur parameter Setgab pro rakyat atau tidak disitu saja kan gampang," pungkasnya.