"Di Indonesia situasi sektor ekonomi dan keuangan tidak rawan dan mengkhawatirkan. Dari segi politik, ekonomi dan hankam, dalam kondisi cukup stabil. Jadi tidak ada alasan untuk itu terjadi di Indonesia," ujar juru bicara Presiden bidang dalam negeri Julian Aldrin Pasha.
Hal itu dikatakan Julian saat diminta tanggapan atas komentar JK di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/1/2011).
Pemerintah dan warga negara Indonesia, imbuhnya, tidak perlu mengkhawatirkan krisis tersebut akan terjadi di sini. Karena hingga saat ini keamanan yang dibutuhkan rakyat terjamin.
"Karena bagaimana pun yang dibutuhkan oleh rakyat adalah keamanan, dan rasa aman itu sampai sejauh ini masih terkendali. Indonesia adalah negara besar, variatif dari sisi etnis, tapi
kita punya social capital yang kuat yakni kebersamaan," jelas Julian.
Baik pemerintah dan rakyat Indonesia, imbuhnya, sama-sama tidak menginginkan adanya kerusuhan seperti di Mesir. Krisis itu sudah dialami Indonesia tahun 1998, karena krisis finansial global.
Julian menambahkan, Presiden SBY mengatakan kepentingan rakyat harus didahulukan. Dan pemerintah berharap kondisi di Mesir segera pulih.
"Kita tahu perkembangan di sana tidak lebih baik, oleh karena itu Presiden mengatakan kepentingan rayat lebih didahulukan. Kondisi di Mesir memang sulit, Pemerintah cuma bisa
berharap kondisi di Mesir segera pulih," jelasnya.
Krisis di Mesir terjadi terinspirasi Tunisia yang rakyatnya berhasil menggulingkan presidennya yang korup. Sebanyak 6.100 WNI berada di Mesir akan dievakuasi lewat udara karena krisis di negeri Cleopatra itu semakin memburuk.
Hal itu dikatakan Julian saat diminta tanggapan atas komentar JK di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/1/2011).
Pemerintah dan warga negara Indonesia, imbuhnya, tidak perlu mengkhawatirkan krisis tersebut akan terjadi di sini. Karena hingga saat ini keamanan yang dibutuhkan rakyat terjamin.
"Karena bagaimana pun yang dibutuhkan oleh rakyat adalah keamanan, dan rasa aman itu sampai sejauh ini masih terkendali. Indonesia adalah negara besar, variatif dari sisi etnis, tapi
kita punya social capital yang kuat yakni kebersamaan," jelas Julian.
Baik pemerintah dan rakyat Indonesia, imbuhnya, sama-sama tidak menginginkan adanya kerusuhan seperti di Mesir. Krisis itu sudah dialami Indonesia tahun 1998, karena krisis finansial global.
Julian menambahkan, Presiden SBY mengatakan kepentingan rakyat harus didahulukan. Dan pemerintah berharap kondisi di Mesir segera pulih.
"Kita tahu perkembangan di sana tidak lebih baik, oleh karena itu Presiden mengatakan kepentingan rayat lebih didahulukan. Kondisi di Mesir memang sulit, Pemerintah cuma bisa
berharap kondisi di Mesir segera pulih," jelasnya.
Krisis di Mesir terjadi terinspirasi Tunisia yang rakyatnya berhasil menggulingkan presidennya yang korup. Sebanyak 6.100 WNI berada di Mesir akan dievakuasi lewat udara karena krisis di negeri Cleopatra itu semakin memburuk.